Konferensi internasional Annual International Conference on Islamic Studies (AICIS) ke 17 tahun ini diselenggarakan di Jakarta dan dibuka langsung oleh Menteri Agama Luqman Hakim Saifuddin (20-23/11). Hajatan akbar Dirjen Pendidikan Islam Kementerian Agama (Kemenag) ini diikuti ratusan akademisi dari berbagai disiplin keilmuan dengan mengusung tema “Agama, identitas, dan kewarganegaraan: Cakrawala Islam dan Budaya di Indonesia”.
Tidak seperti sebelum-sebelumnya, tahun ini AICIS diselenggarakan dengan sistem panel dan pembukaannya bersamaan dengan kegiatan International Islamic Education Expo (IIEE) di Convention Exhibition (ICE), BSD City, Tangerang Selatan. Format panel AICIS 2017 terdiri dari tiga kategori panel meliputi: Invited panel (Jalur undangan oleh masing-masing chair), Selected panel (jalur seleksi) dan Open panel (umum). Setelah tahap penyaringan dari sekitar 1000 makalah, ada 300 lebih submitter (calon peserta) yang diterima untuk mempresentasikan dalam forum AICIS 2017.
Event AICIS diisi oleh beberapa pembicara nasional dalam maupun luar negeri seperti dari Libanon, Abu Dhabi, Dubai, Amerika, Inggris, Belanda, Austria, Japang, Thailand, Singapore, dan Malaysia. Dalam makalah itu membahas tentang banyak hal terkait perkembangan Islam dan Pendidikan Islam dari berbagai perspektif.
Dosen Institut Pesantren Mathali’ul Falah (IPMAFA) tidak ketinggalan untuk andil dalam ajang intelektual tersebut. Dalam forum ini Kamilia Hamidah MA dari Fakultas Dakwah yang juga Direktur Pusat Studi Peace Promotion bersama Isyrokh Fuaidi dari Fakultas Syariah diterima dalam paper selected panel. Kemudian Inayatul Ulya MSI dari Fakultas Tarbiyah diterima dalam open panel.
Selain sebagai konferensi internasional, AICIS bertujuan untuk menguatkan intelectual networking agar para dosen dan peneliti memiliki jaringan intelektual yang lebih luas dengan tokoh-tokoh dunia sesuai dengan ilmu yang ditekuninya. Oleh karena itu, peneliti dan perguruan tinggi dari daerah diberi akses seluas-luasnya untuk dapat berpartisipasi dan bertukar informasi yang selanjutnya mereka dapat melakkan joint research di event selanjutnya.
No comments
Post a Comment